Nuh - Tetap BERTAHAN Berdiri Di Tengah Kejahatan
Nuh - Tetap BERTAHAN Berdiri Di Tengah Kejahatan

Tetap Bertahan Berdiri Di Tengah Kejahatan Di Hari-Hari Terakhir Dunia Ini

Di tengah dunia penuh kejahatan, renungan ini mengajak kita meneladani Nuh: hidup benar, taat pada Allah, dan setia menjadi saksi kebenaran, sambil mempersiapkan diri untuk kedatangan Yesus - Oleh Ev. Stevanus S Widjaja

Renungan 30/11/2024

“Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.”
(Kejadian 6:8-9)


Pendahuluan

Di tengah dunia yang semakin gelap, umat Tuhan sering kali merasa seperti minoritas yang terpinggirkan. Kejahatan merajalela, moralitas semakin tergerus, dan banyak orang menolak kebenaran Tuhan.

Namun, dalam situasi seperti ini, kita dipanggil untuk tetap bertahan berdiri dalam iman, seperti yang dicontohkan oleh Nuh di zaman purba. Nuh tetap setia di tengah dunia yang penuh dengan kejahatan.

Begitu pula kita, umat Tuhan di zaman akhir ini, diharapkan untuk tetap berdiri teguh di tengah tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini. Nah, apa yang bisa kita pelajari dari kehidupan Nuh untuk bertahan di dunia yang semakin jahat?

1. Tantangan Umat Tuhan di Dunia yang Penuh Kejahatan

a. Zaman Nuh:

  1. Kejahatan manusia sangat besar, dengan setiap kecenderungan hati hanya untuk melakukan kejahatan (Kejadian 6:5).
  2. Dunia menolak peringatan tentang penghakiman Allah (Kejadian 6:3).
  3. Kekerasan dan korupsi merajalela di setiap penjuru dunia (Kejadian 6:11-12).

b. Zaman Akhir:

  1. Dunia dipenuhi dengan cinta diri, materialisme, dan dosa terang-terangan (2 Timotius 3:1-5).
  2. Banyak orang menolak pekabaran tentang penghakiman Allah dan kedatangan Yesus (Wahyu 14:6-12).
  3. Di antara orang percaya, sering terjadi kompromi rohani, di mana prinsip kebenaran digoyahkan untuk mengikuti arus dunia.

2. Ciri-Ciri Umat Tuhan yang Setia

a. Zaman Nuh:

  1. Nuh hidup benar dan tidak bercela di hadapan Allah (Kejadian 6:9).
  2. Nuh taat sepenuhnya kepada perintah Tuhan, termasuk membangun bahtera (Kejadian 6:22).
  3. Meskipun banyak yang tidak percaya, Nuh tetap menjadi pemberita kebenaran (2 Petrus 2:5).

b. Zaman Akhir:

  1. Umat Tuhan di zaman akhir memelihara hukum Allah dan beriman kepada Yesus (Wahyu 14:12).
  2. Setia memberitakan pekabaran penghakiman dan kedatangan Yesus (Wahyu 14:6-7).
  3. Tetap memegang teguh prinsip kebenaran meskipun menghadapi tantangan besar.

3. Persamaan Prioritas Umat Tuhan di Semua Zaman

Baik di zaman Nuh maupun zaman akhir, umat Tuhan memiliki prioritas yang sama:

Ketaatan kepada Allah:

  • Nuh membangun bahtera sesuai perintah-Nya.
  • Umat akhir zaman memelihara firman dan hukum Allah.

Memberi Peringatan:

  • Nuh memperingatkan dunia tentang air bah.
  • Umat akhir zaman memperingatkan dunia tentang penghakiman Allah dan kedatangan Yesus.

Kesetiaan di Tengah Minoritas:

  • Seperti Nuh, umat Tuhan di zaman akhir tetap setia meskipun menjadi minoritas yang dikelilingi oleh dunia yang fasik.

4. Apa yang Harus Dilakukan Agar Selamat?

Untuk bertahan di dunia yang penuh kejahatan ini, kita harus melakukan hal-hal berikut:

Bergaul dengan Allah:

  • Nuh bergaul karib dengan Allah (Kejadian 6:9).
  • Umat Tuhan di zaman akhir harus memiliki hubungan pribadi dengan Yesus (Yohanes 15:5).

Taat kepada Perintah Tuhan:

  • Nuh taat membangun bahtera sesuai perintah Allah (Kejadian 6:22).
  • Umat Tuhan di zaman akhir memelihara hukum Allah dan iman kepada Yesus (Wahyu 14:12).

Percaya pada Janji Allah:

  • Nuh percaya pada janji keselamatan melalui bahtera.
  • Umat Tuhan di zaman akhir percaya pada janji kedatangan Yesus yang kedua kali (Yohanes 14:1-3).

Menjadi Saksi Kebenaran:

  • Nuh menjadi pemberita kebenaran meski sedikit yang percaya (2 Petrus 2:5).
  • Umat Tuhan di zaman akhir wajib menyampaikan pekabaran tiga malaikat tentang hari penghakiman dan kedatangan Yesus kedua kali (Wahyu 14:6-12).

Tetap Setia Meski Minoritas:

  • Nuh tetap setia meskipun banyak yang menolak.
  • Umat Tuhan di zaman akhir tetap setia meskipun menghadapi penganiayaan (Matius 24:13).

Penutup

Seperti Nuh yang tetap setia di tengah dunia yang penuh dosa, kita juga dipanggil untuk hidup benar dan taat kepada Allah di zaman yang semakin penuh kejahatan. Dunia ini mungkin semakin gelap, namun kita tidak sendirian.

Tuhan menyertai kita, memberi kita kekuatan untuk tetap bertahan berdiri, menjadi saksi kebenaran-Nya, dan mempersiapkan diri untuk kedatangan Yesus yang kedua kali.

Semoga renungan ini membantu untuk semakin menguatkan iman dan ketekunan kita masing-masing agar dapat bertahan berdiri di tengah dunia yang penuh dengan kejahatan dan tantangan saat ini. Kiranya Tuhan memberkati kita semua.

Oleh Ev. Stevanus S. Widjaja

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *